Hari Jumat 20 Mei 2016 lalu saya mendapat undangan untuk menghadiri acara Blogger Gathering bersama Tupperware Indonesia dan Viva.Co.id di Head Office Tupperware, South Quarter Jakarta. Acara ini digelar dalam rangka peluncuran kampanye Meja Makan Punya Cerita. Kampanye ini bertujuan mengembalikan tradisi bersantap di meja makan bersama keluarga. Sekaligus peluncuran Produk saji terbaru dari Tupperware yaitu Petite Blossom
Petite Blossom |
Petite Blossom adalah rangkaian produk terbaru dari Tupperware yang cocok untuk menyajikan hidangan sehari-hari, kenapa dinamakan Petite? Karena bentuknya tidak terlalu besar dan cocok untuk keluarga kecil. Petite Blossom ini terdiri dari wadah untuk nasi, sup (makanan berkuah), tumisan atau gorengan (lauk tanpa kuah) dilengkapi penutup dan sendoknya. Warna Fresh Green pada produk Petite Blossom sangat cantik dipandang saat dimeja makan. Desainnya modern sehingga apapun masakan sang ibu akan terlihat spesial jika disajikan dengan Petite Blossom.
Petite Blossom Cocok untuk meja makan minimalis |
Meja Makan Punya Cerita
Saat melihat set meja makan di acara Tupperware Blogger Gathering kemarin saya jadi senyum-senyum sendiri. Meja makan yang ada disini mungil dan berkapasitas empat orang (Keluarga kecil) diatasnya ditata dengan cantik Produk Petite Blossom yang warna hijaunya lembut sekali, sedangkan meja makan dirumah saya lebih besar karena kami keluarga besar. Walaupun kami keluarga besar, ibu selalu mengingatkan kepada seluruh anggota keluarga yang bekerja harus tiba dirumah sebelum jam 6 sore karena ibu ingin setiap malam semua anggota keluarga bisa makan bersama di meja makan. Sesibuk apapun saya, adik saya, ataupun ayah saya dan kedua menantunya pasti bisa duduk di meja makan tepat waktu. Pertama karena kami sangat menghargai usaha ibu yang ingin mengumpulkan anggota keluarganya agar bisa menyantap hidangan makan malam yang lezat dan sehat bersamsambil berbagi cerita aktifitas kami hari ini. Yang kedua, kelezatan masakan ibu sulit ditolak lidah kami. Karena kami keluarga besar, kebetulan Oma juga tinggal bersama kami jadi ibu selalu memasak dalam jumlah banyak. Dan selalu menyajikannya dengan cantik di wadah plastik berwarna cerah seperti ini. Dan saya setuju banget kalau penyajian dan tata meja makan yang cantik dapat menambah selera makan.
Sambil menikmati masakan ibu, kami bisa berbincang-bincang seputar topik yang sedang hangat sampai cerita kejadian di kantor atau dijalan saat perjalanan pulang kerumah. Nah kalau tanggal gajian sudah dekat, kami menetapkan siapa yang akan mendapat jatah unuk membeli buah pencuci mulut selama seminggu kedepan. Seru kan? Kami juga tidak lupa memuji kelezatan masakan ibu, pujian dari anak dan suami serta menantunya bikin ibu bahagia, rasa bahagia itulah yang membuat ibu awet muda dan sehat selalu. Dan kami sangat bangga kepada ibu kami tercinta.
Di acara Tupperware Blogger Gathering ini, psikolog Ajeng Raviando juga menjelaskan pentingnya makan bersama di meja makan selain menjalin kedekatan juga dapat membangun komunikasi yang efektif antar anggota keluarga. Mba Ajeng juga sangat menyayangkan dengan kesibukan masing-masing anggota keluarga masa kini jarang sekali yang menyempatkan waktu untuk makan bersama di meja makan.
Tupperware Indonesia juga melancarkan kampanye Meja Makan Punya Cerita ini lewat sosial media (Facebook, Twitter, Instagram dsb) dengan mengajak masyarakat untuk memposting foto atau cerita seru di meja makan saat bersantap dirumah dengan keluarga dengan menyertakan hastag #mejamakanpunyacerita. Tupperware berharap dengan program ini banyak keluarga terinspirasi untuk menumbuhkan kembali kebiasaan makan bersama.
Saya dan teman-teman blogger juga ingin mengajak seluruh keluarga di Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam program Meja Makan Punya Cerita ini, karena banyak manfaat positif yang kita dapatkan saat makan bersama di meja makan.
Jangan lupa follow akun sosial media Tuperware
Facebook Fanpage : Tupperware Indonesia
Twitter : @tupperwareID
Instagram : tupperwareid
Selama ini makan lesehan aja, sekali-kali makan dimeja makan oke juga ternyata, membangun lagi kebiasan posotif
BalasHapus