Sebagai penggemar makanan dan minuman yang manis, saya seringkali diingatkan oleh seorang teman yang menderita penyakit Diabetes dan harus melakukan suntik insulin setiap hari agar kadar gulanya terkontrol. Apalagi saat dia melihat saya sedang menikmati hangatnya teh manis atau sepotong kue gemblong, spontan deh dia bilang "awas jangan kebanyakan manis-manis nanti diabet lho kaya aku". Saya sempat merinding ketika beberapa kali melihat dia menyuntikkan insulin ke tubuhnya, membayangkan betapa tersiksanya berada di posisinya. Sejak saat itu saya merasa harus lebih aware terhadap kesehatan diri saya sendiri. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Tetapi lagi-lagi makanan enak bersliweran di depan mata, membuat diri ini tak kuat untuk menolaknya, gimana ya agar tetap bisa menikmati makanan enak tetapi resiko tetap terkendali? Nah Hari Rabu lalu tepatnya tanggal 31 Januari 2018 saya berkesempatan hadir di acara Diskusi Kesehatan yang mengangkat tema "Cegah Diabetes Dengan CERDIK" Acara yang digelar di Restoran Akasaka Tei Tebet itu menghadirkan 4 (empat) orang narasumber yang akan berbagi ilmu, cerita dan tips pencegahan penyakit tidak menular ini. Mereka yang hadir adalah sebagai berikut :
1. dr. Cindiawaty Josito, MARS, MS, SpGK – Ahli Gizi Klinis
2. Dr. Didah Nur Faridah - Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, Institut Pertanian Bogor
3. drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH – Kepala Subdirektorat Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolisme, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
4. FX Widiyatmo – Head of Corporate Business Development PT Kalbe
Farma Tbk
Tentang Diabetes
1. dr. Cindiawaty Josito, MARS, MS, SpGK – Ahli Gizi Klinis
2. Dr. Didah Nur Faridah - Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, Institut Pertanian Bogor
3. drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH – Kepala Subdirektorat Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolisme, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
4. FX Widiyatmo – Head of Corporate Business Development PT Kalbe
Farma Tbk
Tentang Diabetes
Seperti kita ketahui bersama saat ini di Indonesia penyakit tidak menular seperti Kanker dan Diabetes terus meningkat. Sekitar 90% penderita diabetes di Indonesia adalah tipe 2 yaitu Diabetes karena gaya hidup dan pola makan. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih umum terjadi. Sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui gejala awal diabetes. Baik bagi yang berisiko tinggi maupun bagi yang merasa sehat dan tidak memiliki riwayat atau potensi mengidap diabetes.
Menurut dr. Cindiawaty Josito, MARS, MS, SpGK seorang Ahli Gizi Klinis, Diabetes (diabetes melitus) adalah penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang jauh di atas normal. Glukosa sangat penting bagi kesehatan kita karena merupakan sumber energi utama bagi otak maupun sel-sel yang membentuk otot serta jaringan pada tubuh kita. Semua orang beresiko terkena Diabetes jika tidak menjaga pola makan dengan baik. Lalu bagaimana mencegah penyakit ini? "Mulailah dengan mengkonsumsi makan-makanan yang sehat, pilih makanan dengan kandungan glikemik rendah agar penyerapan lebih lambat tetapi harus ada asupan gizi yang lain seperti protein, sayur dan buah. Tingkatkan aktifitas fisik seperti olahraga ringan dan hindari mengkonsumsi gorengan karena kadar lemak jahat yang terdapat pada gorengan dapat memicu timbulnya penyakit tidak menular lainnya seperti stroke, jantung dan kanker. Dan yang tak kalah penting adalah hindari merokok dan terpapar asap rokok" tambah dr.Cindy
Narasumber Diskusi Kesehatan Bersama Kalbe |
Kemudian drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH yang juga hadir dalam forum Diskusi Sehat hari itu menyampaikan bahwa Diabetes juga bisa di cegah dengan melakukan Aksi CERDIK yaitu :
1. Cek Kesehatan Secara Rutin
2. Enyahkan Asap Rokok
3. Rajin Aktifitas Fisik
4. Diet Seimbang
5. Istirahat Cukup
6. Kelola Stress
CERDIK merupakan upaya pengembangan program Pengendalian Penyakit Tidak Menular dengan penekanan ke aspek promotif preventif yaitu mengajak masyarakat untuk melaksanakan pola hidup sehat dalam rangka mencegah penyakit tidak menular. Upaya tersebut dilakukan melalui pemberdayaan perilaku CERDIK yaitu Deteksi dini berfungsi untuk mengurangi penderita Penyakit Tidak Menular yang tinggi di Indonesia. Dengan melakukan pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, pemeriksaan kolesterol, lingkar perut dan Body Mass Indeks (BMI) menimbang berat badan.
Aksi CERDIK |
Setelah melakukan beberapa tes kesehatan yang ada di acara Diskusi Kesehatan kemarin saya disarankan untuk mengkonsumsi bahan pangan dengan glikemik rendah karena posisi angka timbangan yang kurang bersahabat lagi. Pengertian Indeks Glikemik sendiri adalah ukuran seberapa besar efek suatu makanan yang mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar gula darah setelah dimakan, dibandingkan dengan glukosa atau roti putih. Makanan dengan Indeks Glikemik rendah memiliki keunggulan dibandingkan makanan dengan kandungan Indeks Glikemik tinggi, misalnya makanan dengan IG rendah mengalami penyerapan yang lebih lambat sehingga peningkatan kadar gula darah terjadi secara perlahan-lahan, mampu memperbaiki kadar glukosa dan lemak darah pada pasien-pasien Diabetes juga dapat membantu mengontrol nafsu makan, memperlambat munculnya rasa lapar sehingga membantu mengontrol berat badan pasien.
Cek Kesehatan di acara Diskusi Kesehatan |
Kabar baiknya adalah PT.Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bersama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian bersama dan menemukan alternatif bahan pangan sebagai solusi nutrisi bagi penderita Diabetes. Hal ini dinyatakan oleh Dr. Didah Nur Faridah, Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, Institut Pertanian Bogor menyampaikan bahwa "Kami secara rutin melakukan penelitian terhadap produk pangan yang dapat bermanfaat dalam mendukung kesehatan masyarakat, salah satunya pengembangan produk pangan yang memiliki serat tinggi dan indeks glikemik rendah bagi penderita diabetes".
Tabel Indeks Glikemik |
H2 Tepung Kelapa Sebagai Alternatif Nutrisi Bagi Penderita Diabetes
FX Widiyatmo, Head of Corporate Business Development PT Kalbe Farma Tbk memperkenalkan bahwa H2 Health & Happiness merupakan Brand dari PT.Kalbe Farma TBK yang menawarkan solusi lengkap untuk hidup sehat dan bahagia melalui produk-produk suplemen, skincare dan pangan yang berbahan dasar alami. Salah satu produk pangan persembahan dari H2 Health & Happiness adalah H2 Tepung Kelapa. Terbuat dari kelapa yang tumbuh di perkebunan kelapa terbesar di Indonesia, Riau, daging kelapa yang segar dan matang dikupas dan dibuang kulitnya, kemudian dicuci, digiling, di-blanch, dikeringkan, dan diayak. Lalu dikemas secara higienis.
Tepung kelapa terbuat dari daging kelapa yang dihaluskan lalu dikeringkan, tepung ini memiliki kandungan tinggi serat, rendah karbohidrat, bebas gluten dan rendah indeks glikemik, sangat cocok untuk penderita diabetes. Dalam 100 gram tepung kelapa mengandung serat 8x lebih tinggi dibandingkan tepung terigu.Dapat digunakan dalam pembuatan roti, biskuit, kue, makanan ringan dan makanan penutup. Menggantikan tepung terigu menjadi tepung kelapa sebesar 30% dapat menghasilkan tekstur kue yang lembut.
Hasil Uji Indeks Glikemik Pada Tepung Kelapa
|
Manfaat Tepung Kelapa :
2. Menurunkan kolesterol total dalam darah
3 Mencegah konstipasi
4. Mencegah sistem pencernaan lebih sehat
Penambahan H2 Tepung Kelapa dengan takaran 25% pada beras putih saat memasak (47 g tepung kelapa pada 185 g beras putih atau setara dengan 6-7 sdm tepung kelapa pada 1 cup beras putih). Perlu diketahui, kesehatan individu tidak hanya bergantung pada asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi, tapi juga gaya hidup secara keseluruhan. Untuk itu H2 Health & Happiness mengajak masyarakat Indonesia untuk hidup sehat dengan meluncurkan bahan pangan berglikemiks rendah. Hal ini juga terwujud dari konsep FENUS (Food, Exercise, Nutraceuticals, dan Stress Reduction) dari H2 Health and Happiness yang memperhatikan makanan, olah raga, suplementasi, dan manajemen stress untuk mendapatkan kesehatan dan kebahagiaan secara menyeluruh.
Penambahan tepung kelapa saat menanak nasi |
Hari ini saya mencoba memasak nasi dengan menambahkan tepung kelapa, aroma kelapa yang sangat khas tercium saat nasi mulai tanak, rasanya pun enak dan sangat disukai keluarga. Yuk mulai dari sekarang pilih bahan pangan dengan kandungan Indeks Glikemik Rendah agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit Diabetes. Informasi seputar produk H2 Health & Happiness bisa dilihat melalui akun sosial media Instagram, Twitter dan Facebook Fanpage berikut ini :
h2celebratelife
h2_healthandhappines
Twitter :
@H2CelebrateLife
@H2HidupHappy
Facebook :
H2CelebrateLife
H2 Health & Happiness
H2 Tepung kelapa, cocok utk menurukan IG ya kak
BalasHapussudah dipraktekin ya mba indry, aq belum..coba ah nanti masak nasi ditambah tepung kelapa
BalasHapusWah...tepung kelapa ini menjadi solusi kesehatan yg sangat ampuh ya...baiklah sy akan mulai mengkomsumsi tepung kelapa ini
BalasHapusMantab nih H2 tepung kelapanya. Cara aman mengkonsumsi karbohidrat. Jadi gak perlu diet ekstrem tuh.
BalasHapusWajib dicoba nih Tepung Kelapanya
BalasHapusDuh serem ya. Saya suka ngemil yg manis2 juga nih. Harus ngurangin bener deh.
BalasHapusKalau bikin kue pakai tepung kelapa asyik ya bisa makan puas2 #eeehhhh hehe
BalasHapusTengkyu infonya mbak, moga penyakit diabetes makin langka dengan banyaknya yg makan nasi campur tepung kelapa ini :D
Di instagram H2 Tepung Kelapa ada tuh mba resep-resep kuenya yang mudah dan enak. Jadi nggak hanya bikin dcampur ama nasi saja ya. Aku penasaran nih mau mencoba :)
BalasHapusHiiiii suami pun sempat cerita mbak, kalo teman sekantornya juga kemana mana bawa suntik dan nyuntik insulin sendiri ke bagian tubuhnya. Ngeri ya mbak kalo sudah sampai terkena penyakit berbahaya macam diabetes ini. Yukk ahhh jaga pola hidup dan mengontrol apa apa yang kita konsumsi supaya dapat mencegah diabetes itu datang. Untungnya sekarang ada H2 tepung kelapa ya praktis dan membantu banget pastinya
BalasHapusAku sudah beberapa hari masak nasi.pakai H2 Tepung Kelapa, Alhamdullilah anak-anak doyan.
BalasHapusPas banget ini, tepung kelapanya bisa kusarankan ke ibuku yang juga penderita diabetes, semoga beliau mau..
BalasHapusIya mbak, makanan manis tuh enak di awal. Begitu positif diabet harus pengobatan terus menerus. Semoga sehat-sehat yaaa
BalasHapusPenting neh cegah diabetes
BalasHapusAku udah coba, enak ya rasanya, jadi cepet kenyang juga.
BalasHapusAku ketagihan makan ice cream pakai tepung kelapa inj hehe.
BalasHapusAku makannya udah dicampur nasi merah, mau kucobain juga kucampurin H2 biar makin sehat ah.
BalasHapusEnak juga ternyata rasanya ya nasi putih dicampur H2 tepung kelapa. Es krimnya apalagi hhmmm..btw seneng ya kota bisa cek berat badan, kulit dll fi sana. Mesti diniatkan nih mbak Indri..yuk main dulu2an siapa yg berhasil nurunin BB. Yg kalah trakteeerr wkwkwk ��
BalasHapusMengontrol berat badan.. yeeey.. bisa nih buat ade secara sudah berlebihan bangeet. Huhuhu..
BalasHapusaku udah coba H2 tepung kelapa, rasanya enak. gurih gurih nikmat heheh
BalasHapusAku juga hobi bgt cemilan manis dan asin. Agak parno juga sih sebenernya dgn diabet ini krn ayahku mengidap penyakit ini. Bertekad hidup CERDIK dari sekarang ah
BalasHapusKemarin pas cek kesehatan, jadi deg2an sendiri...huhu kayanya kudu wajib konsumsi tepung H2 juga nih...
BalasHapus