Ketika seorang ibu mengandung, berjuta harapan dan keinginan disampaikan dalam setiap do'anya, mulai dari kesehatan hingga keselamatan ibu dan bayinya saat proses kelahiran berlangsung setelah 270 hari masa kehamilan. Tetapi masih banyak ibu-ibu di Indonesia yang melahirkan bayinya kurang dari 37 minggu akibat berbagai kondisi, artinya si bayi terlahir prematur. Kabar buruknya adalah Indonesia menempati peringkat ke-5 kelahiran prematur tertinggi di dunia. Kondisi hipertensi, diabetes, asma, gangguan tiroid, pre eklamsia serta gangguan autoimun dan anemia pada calon ibu merupakan beberapa faktor yang dapat memicu anak lahir secara prematur.
Berdasarkan pengalaman seorang sahabat yang pernah melahirkan bayi prematur, dukungan suami dan keluarga sangatlah penting agar tidak menyebabkan syndrom baby blues pada seorang ibu karena dari mitos yang beredar, bayi yang lahir prematur akan mengalami tumbuh kembang yang lambat dan tantangan yang berat untuk pemenuhan nutrisinya. Untuk lebih mengetahui penanganan dan pencegahan anak lahir prematur, Nutricia Sarihusada kembali menggelar acara Bicara Gizi dengan tema "Dukung Si Kecil Yang Lahir Prematur Untuk Tumbuh Kembang Optimal" di Ocha Bella Resto, Jakarta bertepatan dengan World Prematurity Day pada tanggal 17 November 2018.
Narasumber Bicara Gizi kali ini adalah dr.Putri Maharani Tristanita Marsubrin SpA (K) selaku dokter anak konsultan neonatalog RS.Cipto Mangunkusomo (RSCM) yang menyampaikan banyak ilmu baru bagi para bunda yang hadir di acara tersebut. Hampir 50% bunda yang diundang pernah mengalami kelahiran prematur, termasuk bunda Citra yang duduk bersebelahan dengan saya. Kedua anaknya lahir prematur diusia 36 bulan akibat kontraksi dini dan kurangnya air ketuban. Beliau sangat mengapresiasi adanya acara ini dan tak ingin melewatkan kesempatan untuk bertanya langsung pada sang dokter.
Diawal presentasi, dokter Putri menyampaikan bahwa "Anak yang terlahir prematur berisiko memiliki kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian khusus karena berdampak pada tumbuh kembangnya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perlu diiingat bahwa masa depan anak tidak hanya ditentukan setelah ia lahir tetapi dipegaruhi oleh status kesehatan pada 1000 hari pertama, dimulai sejak masih di dalam kandungan ibu (270 hari)".
Beberapa masalah yang dialami bayi prematur adalah kebutuhan nutrisi tinggi namun memiliki cadangan nutrisi yang rendah, selain itu bayi prematur memiliki banyak tantangan kesehatan setelah lahir seperti gangguan pernafasan, peningkatan resiko infeksi, dan peningkatan resiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit jantung dan diabetes dikemudian hari.
Salah satu cara mengurangi hal tersebut adalah dengan mengetahui faktor resiko ibu melahirkan anak prematur dan mengetahui 3 (tiga) hal ini :
1. Usia Gestasi ( Umur Kehamilan ), usia ini dihitung dari hari pertama haid terakhir ibunya sampai hari dilahirkan.
2. Usia Kronologis ( Usia Kalender), usia sejak dilahirkan sampai saat ini
3. Usia Koreksi ( Usia Gestasi + Usia Kronologis) - 40 Minggu, kemampuan bayi prematur disejajarkan dengan bayi cukup bulan berdasarkan usia koreksi.
Anak yang terlahir prematur merupakan anak yang lahir pada usia kehamilan gestasi kurang dari 37 minggu akibat berbagai kondisi. Dengan kondisi tubuh yang belum optimal dan besarnya tantangan pemenuhan nutrisi, banyak orangtua yang mengkhawatirkan proses gagal tumbuh pada anak sehingga bayi terihat lebih kecil dan lebih pendek dari bayi seusianya (stunting). Si kecil yang terlahir prematur berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan atau terlahir dengan berat badan kurang dari 2500 mg dan menurut data, lebih dari 10% bayi di Indonesia mengalami gagal tumbuh karena terlahir prematur.
Lalu apa yang harus dilakukan dan diperhatikan oleh para bunda? berikut tips dari dokter Putri yang pastinya sangat bermanfaat, simak yuk bun!
1. Lakukan kontrol secara rutin untuk memantau tumbuh kembang si kecil
2. Konsultasikan pada dokter apakah pertumbuhan pada bayi kita sudah sesuai kurva pertumbuhan dan tahap perkembangan sudah sesuai usianya
3. Kebutuhan nutrisi harus dipenuhi secara optimal, tidak terlalu berlebihan ataupun kekurangan. Ketika anak terlahir prematur, salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah penanganan nutrisi untuk mengejar ketinggalan tumbuh kembang selama periode emas 1000 HPK tersebut.
4. Pantau pertumbuhannya, ukur berat badan, panjang badan dan lingkar kepala.
5. Berikan perhatian dan penanangan khusus untuk bisa mendukung tumbuh kembang dan masa depannya
6. Anak prematur yang baru lahir dengan pertimbangan klinis khusus memerlukan screening pemeriksaan mata, telinga, tulang, darah dan pemeriksaan ultrasonografi kepala karena kelompok bayi ini rentan terhadap gangguan pada beberapa sistem vital tubuh tersebut
7. Gendong bayi dengan metode kangguru yaitu ditempelkan pada badan sang bunda, hal ini terbukti dapat menaikkan berat badan bayi prematur
Selain Dokter Putri, hadir juga Mom Joana Alexandra, seorang selebriti yang juga ibu dengan anak terlahir prematur ikut berbagi ceritanya, sebagai seorang ibu dengan anak yang terlahir prematur, saya selalu berusaha untuk rileks dan tenang apalagi Zyona yang saat ini berusia 1,5 tahun pernah mengalami kelainan kesehatan selain prematur. Untunglah dukungan suami dan keluarga besar bisa membuatnya bangkit dan bersemangat.
Khalid, bayi prematur yang lahir di usia 27 minggu juga ikut meramaikan acara Bincang Gizi tersebut, kami semua begitu bahagia melihat kondisi Khalid yang tumbuh sehat meskipun terlahir prematur, untuk kedepannya orangtua Khalid berharap agar pertumbuhannya terus optimal seperti bayi yang lahir normal. Nah mulai sekarang bunda enggak boleh patah semangat dulu ya jika si kecil terlahir prematur karena sikap sigap dan penanganan yang baik akan membuat si kecil tumbuh optimal dan bisa mempunyai kecerdasan yang sama dengan anak-anak yang terlahir normal.
Berdasarkan pengalaman seorang sahabat yang pernah melahirkan bayi prematur, dukungan suami dan keluarga sangatlah penting agar tidak menyebabkan syndrom baby blues pada seorang ibu karena dari mitos yang beredar, bayi yang lahir prematur akan mengalami tumbuh kembang yang lambat dan tantangan yang berat untuk pemenuhan nutrisinya. Untuk lebih mengetahui penanganan dan pencegahan anak lahir prematur, Nutricia Sarihusada kembali menggelar acara Bicara Gizi dengan tema "Dukung Si Kecil Yang Lahir Prematur Untuk Tumbuh Kembang Optimal" di Ocha Bella Resto, Jakarta bertepatan dengan World Prematurity Day pada tanggal 17 November 2018.
Narasumber Bicara Gizi kali ini adalah dr.Putri Maharani Tristanita Marsubrin SpA (K) selaku dokter anak konsultan neonatalog RS.Cipto Mangunkusomo (RSCM) yang menyampaikan banyak ilmu baru bagi para bunda yang hadir di acara tersebut. Hampir 50% bunda yang diundang pernah mengalami kelahiran prematur, termasuk bunda Citra yang duduk bersebelahan dengan saya. Kedua anaknya lahir prematur diusia 36 bulan akibat kontraksi dini dan kurangnya air ketuban. Beliau sangat mengapresiasi adanya acara ini dan tak ingin melewatkan kesempatan untuk bertanya langsung pada sang dokter.
Diawal presentasi, dokter Putri menyampaikan bahwa "Anak yang terlahir prematur berisiko memiliki kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian khusus karena berdampak pada tumbuh kembangnya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perlu diiingat bahwa masa depan anak tidak hanya ditentukan setelah ia lahir tetapi dipegaruhi oleh status kesehatan pada 1000 hari pertama, dimulai sejak masih di dalam kandungan ibu (270 hari)".
(Ki-Ka) Joanna Alexandra, Dokter Putri Maharani SpA (K) |
Beberapa masalah yang dialami bayi prematur adalah kebutuhan nutrisi tinggi namun memiliki cadangan nutrisi yang rendah, selain itu bayi prematur memiliki banyak tantangan kesehatan setelah lahir seperti gangguan pernafasan, peningkatan resiko infeksi, dan peningkatan resiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit jantung dan diabetes dikemudian hari.
Salah satu cara mengurangi hal tersebut adalah dengan mengetahui faktor resiko ibu melahirkan anak prematur dan mengetahui 3 (tiga) hal ini :
1. Usia Gestasi ( Umur Kehamilan ), usia ini dihitung dari hari pertama haid terakhir ibunya sampai hari dilahirkan.
2. Usia Kronologis ( Usia Kalender), usia sejak dilahirkan sampai saat ini
3. Usia Koreksi ( Usia Gestasi + Usia Kronologis) - 40 Minggu, kemampuan bayi prematur disejajarkan dengan bayi cukup bulan berdasarkan usia koreksi.
Doc : Twitter NUB |
Anak yang terlahir prematur merupakan anak yang lahir pada usia kehamilan gestasi kurang dari 37 minggu akibat berbagai kondisi. Dengan kondisi tubuh yang belum optimal dan besarnya tantangan pemenuhan nutrisi, banyak orangtua yang mengkhawatirkan proses gagal tumbuh pada anak sehingga bayi terihat lebih kecil dan lebih pendek dari bayi seusianya (stunting). Si kecil yang terlahir prematur berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan atau terlahir dengan berat badan kurang dari 2500 mg dan menurut data, lebih dari 10% bayi di Indonesia mengalami gagal tumbuh karena terlahir prematur.
Doc : Twitter NUB |
Lalu apa yang harus dilakukan dan diperhatikan oleh para bunda? berikut tips dari dokter Putri yang pastinya sangat bermanfaat, simak yuk bun!
1. Lakukan kontrol secara rutin untuk memantau tumbuh kembang si kecil
2. Konsultasikan pada dokter apakah pertumbuhan pada bayi kita sudah sesuai kurva pertumbuhan dan tahap perkembangan sudah sesuai usianya
3. Kebutuhan nutrisi harus dipenuhi secara optimal, tidak terlalu berlebihan ataupun kekurangan. Ketika anak terlahir prematur, salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah penanganan nutrisi untuk mengejar ketinggalan tumbuh kembang selama periode emas 1000 HPK tersebut.
4. Pantau pertumbuhannya, ukur berat badan, panjang badan dan lingkar kepala.
5. Berikan perhatian dan penanangan khusus untuk bisa mendukung tumbuh kembang dan masa depannya
6. Anak prematur yang baru lahir dengan pertimbangan klinis khusus memerlukan screening pemeriksaan mata, telinga, tulang, darah dan pemeriksaan ultrasonografi kepala karena kelompok bayi ini rentan terhadap gangguan pada beberapa sistem vital tubuh tersebut
7. Gendong bayi dengan metode kangguru yaitu ditempelkan pada badan sang bunda, hal ini terbukti dapat menaikkan berat badan bayi prematur
Doc : Twitter NUB |
Selain Dokter Putri, hadir juga Mom Joana Alexandra, seorang selebriti yang juga ibu dengan anak terlahir prematur ikut berbagi ceritanya, sebagai seorang ibu dengan anak yang terlahir prematur, saya selalu berusaha untuk rileks dan tenang apalagi Zyona yang saat ini berusia 1,5 tahun pernah mengalami kelainan kesehatan selain prematur. Untunglah dukungan suami dan keluarga besar bisa membuatnya bangkit dan bersemangat.
Ibu dan Ayah Khalid sang bayi prematur |
Khalid, bayi prematur yang lahir di usia 27 minggu juga ikut meramaikan acara Bincang Gizi tersebut, kami semua begitu bahagia melihat kondisi Khalid yang tumbuh sehat meskipun terlahir prematur, untuk kedepannya orangtua Khalid berharap agar pertumbuhannya terus optimal seperti bayi yang lahir normal. Nah mulai sekarang bunda enggak boleh patah semangat dulu ya jika si kecil terlahir prematur karena sikap sigap dan penanganan yang baik akan membuat si kecil tumbuh optimal dan bisa mempunyai kecerdasan yang sama dengan anak-anak yang terlahir normal.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke www.indrifairy.com
Jangan lupa tinggalkan komentar ^_^