Hallo mam, apa kabar? ada yang pernah mengajak si kecil jalan-jalan ke peternakan sapi? sebelumnya saya enggak pernah kepikiran akan mengajak Audrey bermain di peternakan karena udah ngebayangin anak-anak pasti kurang suka melihat kandang hewan yang kotor dan bau. Tetapi ternyata Audrey sangat bersemangat waktu saya menyampaikan bahwa kami akan berkunjung ke peternakan sapi bersama Anchor Indonesia, salah satu brand milik Fonterra yang beberapa waktu lalu mengadakan sebuah kompetisi bertema "Cerita Seru Minum Susu Anchor"
Saya dan dua orang bunda lainnya, terpilih sebagai pemenang Farm Trip yang bekesempatan mengunjungi salah satu peternakan di daerah Sentul pada hari Kamis 29 November 2018 lalu. Setelah bertemu dengan Tim dari Fonterra di Cibubur, kami melanjutkan perjalanan ke arah Sentul City. Tak sampai satu jam kami pun tiba di peternakan Waluya Wijaya Farm yang dikelola oleh Mas Septian, seorang peternak yang menimba ilmunya di IPB.
Waluya Wijaya Farm berdiri sejak tahun 2009 diatas tanah seluas 52 hektar. Tak hanya sapi perah, peternakan ini juga memelihara Sapi potong dan domba berkualitas yang dibutuhkan saat Hari Raya Kurban dan acara Aqiqah. Setiap harinya, 1 ekor sapi perah dapat menghasilkan 26 liter susu segar yang siap didistribusikan kepada pengusaha keju atau produk olahan susu lainnya. Proses memerah sapi pun sudah menggunakan mesin perah sehingga menghemat tenaga kerja.
Dengan bermodalkan kerja keras dan semangat, pada tahun 2016 lalu Mas Septian bersama 12 orang peternak lainnya berhasil mendapatkan beasiswa ke New Zealand dari Fonterra. Melalui program CSR ini, Fonterra ingin mengedukasi para peternak di Indonesia agar lebih berhasil seperti peternak yang ada di New Zealand. Selama satu minggu di New Zealand, Mas Septian diajak berkunjung ke beberapa lokasi peternakan dan factory visit serta melihat langsung proses pembuatan butter. Beliau juga belajar banyak tentang bagaimana mengelola peternakan dengan baik, bagaimana menyiapkan pakan yang tepat untuk sapi perah agar susu yang dihasilkan sesuai dengan harapan.
Meskipun jalanan licin dan menanjak, saya dan Audrey begitu senang saat diajak berkeliling peternakan, hamparan rumput hijau menjadi pemandangan indah di setiap sudut jalan yang kami lewati menuju setiap kandang. Susu yang telah diperah dimasukkan ke dalam can yang nantinya akan disimpan di mesin pendingin. Mas Septian juga membuat pupuk dari kotoran sapi dengan sebuah alat yang dibelinya beberapa tahun lalu. Pupuk yang dihasilkan di peternakan sebagian untuk dijual, sebagian lagi untuk menyuburkan rumput yang ditanam sebagai pakan sapi dan domba di peternakan tersebut.
Farm Trip akhirnya berakhir karena matahari sudah mulai terik, saya dan teman-teman berkumpul ke Gazebo untuk bersiap kembali ke Jakarta. Sebelum pulang, mas Galih perwakilan dari Fonterra menyerahkan bingkisan cantik berisi susu Anchor yang menjadi susu favorit keluarga untuk para pemenang. Setelah itu ikan bakar dalam bambu di restoran Karimata Sentul siap kami santap.
Terimakasih Anchor Indonesia dan Fonterra yang memberikan pengalaman tak terlupakan untuk saya dan Audrey. Seperti akhir tahun 2017 lalu, ketika cerita saya terpilih sebagai pemenang kontes Hari Ibu di sosial media Fonterra, melalui brand Anchor, seorang Cheff berkunjung kerumah saya khusus untuk memasak makanan lezat untuk saya dan mama tercinta. Cerita bahagia yang tak terlupakan itu juga saya tuliskan disini Best Mom Ever Fonterra
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke www.indrifairy.com
Jangan lupa tinggalkan komentar ^_^