Source by Google |
Tahun ini ada 3 resolusi yang saya tulis dalam diary kesayangan, yaitu :
Pertama, Travelling bersama suami dan anak-anak keliling pulau Jawa
Kedua, Membeli sebuah kamera Mirrorless dari tabungan hasil menulis blog
Ketiga, Membeli Laptop baru (juga) dari uang menulis blog
Resolusi pertama hingga kini belum juga terlaksana, bukan karena budget tetapi waktu yang sulit sekali untuk di matching kan, sebagai seorang enginering suami saya harus siaga di kantor karena harus mencoba mesin-mesin baru yang akan digunakan dalam proses produksi secepatnya, kakak Aira dan adik Audrey sudah mulai masuk sekolah dan sibuk dengan aktifitasnya hingga malam hari. Dan saya sendiri, tak bisa meninggalkkan tugas saya sebagai ibu dan juga istri plus tak bisa menolak undangan event blogger yang mampir ke e-mail saya.
Akhirnya resolusi pertama pun tertunda dan harus melanjutkan resolusi kedua, sambil menabung dari upah menulis beberapa event yang saya datangi, pernah satu atau dua kali saya mampir ke toko kamera dan melihat salah satu item yang katanya best seller, fitur komplit dan harganya dibawah 10 juta, wah mengggiurkan banget kan, semangat menabung saya langsung terpacu untuk membawanya pulang dengan segera.
Sayangnya rencana beli kamera idaman akhirnya kandas karena di bulan Februari lalu saya harus mengganti smartphone yang sudah tidak kooperatif dengan smartphone baru yang kinerjanya lebih cepat. Maklum sebagai seorang blogger, tugas kita bukan hanya menulis di blog tetapi juga posting di sosial media baik Facebook, Instagram maupun twitter saat acara berlangsung, sebelum atau sesudahnya.
Smartphone Samsung J6+ (Source by Google) |
Uang celengan pun terpaksa diserahkan ke toko smartphone sebanyak 2,8 juta demi mendapatkan smartphone yang sesuai kebutuhan karena kalo sesuai keinginan maunya sih yang 10 juta biar keren gitu. Sambil merintih dalam hati (lebay) saat membawa pulang smartphone tersebut saya enggak berhenti berdoa agar Allah SWT kembali membagi rejekinya untuk saya. Karena kamera mirrorless udah melambai-lambai minta disamperin.
Kemarin, di akhir bulan ke-7 saya mengintip celengan lagi, ternyata...uangnya belum cukup buat beli kamera tapi cukup untuk beli hewan kurban (kambing atau domba), terus gimana nih? Kebingungan pun melanda, antara ego pengen gaya-gayaan pakai kamera keceh atau pengin berbagi daging kurban kepada mereka yang belum pernah menikmati daging kurban. Akhirnya, keputusan pun bulat. Uang celengan bakal dibelikan hewan kurban yang sesuai dengan budget, urusan kamera? gampang itu mah, selama kita masih diberikan kesehatan, InshaAllah bisa terus mengais rejeki, yekan?
Alhamdulilah prosesnya pun dilancarkan, dari beberapa penjual kurban di sekitaran Cibubur, saya berjodoh dengan seekor kambing yang posturnya tinggi, berjambul dan lincah, harganya pun pas dengan budget saya. Fyi saat ini harga kambing atau domba kisaran harganya mulai dari 4 juta - 15 juta, untuk sapi sendiri harganya sekitar 19juta - 30 juta. Semoga tahun berikutnya bisa beli sapi. Aamiin.
Meskipun resolusi saya meleset tapi saya merasa sangat puas bisa ikut berkurban di hari Raya Idul Adha kali ini dengan hasil jerih payah sendiri, termasuk dapat membeli sebuah smartphone yang hingga kini menjadi perantara rejeki bagi saya dari klien atau teman-teman baik yang sering berbagi rejekinya untuk saya.
Kesimpulannya, jangan takut menuliskan resolusimu karena resolusi dapat mengontrol apa yang kita inginkan untuk terjadi dalam hidup kita. Bersyukur banget dalam waktu 7 bulan, rejeki dari upah menulis bisa membawa pulang sebuah smartphone, baju baru, celana baru serta kerudung baru hingga seekor hewan kurban. Alhamdulilah, berkahnya nyata guys...Semoga banyak job mengalir, kata saya ketika berdoa di setiap lima waktu sholat.
Nah kalau kalian gimana? ada enggak yang beli hewan kurban dari hasil menulis blog seperti saya? Yuk sharing
Nah kalau kalian gimana? ada enggak yang beli hewan kurban dari hasil menulis blog seperti saya? Yuk sharing
Mantap mak, memang segala sesuatu harus direncanakan, dituliskan, diusahakan, dipaksakan, insyaallah jadi tercapai ya. Si jambul mana fotonya nih 😁
BalasHapusSusah bgt kak difotonya si jambul, gak segampang mengatur anakku klo di suruh foto
BalasHapusblog sih sami skr blm aku monetisasi mba :D. msh kepengn hanya menulis pengalaman traveling dan kulinerku sendiri.. tp untuk kurban, wajib banget laaah, secara malu juga ama yg di Atas , traveling rutin tiap tahun, tp kok ya kurban ga bisa.. Makanya aku sisihin dari gajiku tiap bulan, jd pas deket idul adha udh bisa beli. Cuma selama ini aku memang lbh suka kurban di kampung papa di sibolga sana, krn menurutku msh banyak yg membutuhkan aja sih, dibanding daerah tempat aku tinggal skr rawamangun. :)
BalasHapus