Akhir tahun 2018 lalu saya mendapat sebuah kabar tidak menyenangkan dari grup chat keluarga besar, adik papa saya (paman) yang baru saja memasuki masa pensiun divonis oleh dokter mengidap penyakit Parkinson, saat mendengar kabar tersebut terus terang saya kaget sekaligus penasaran dengan jenis penyakit bernama Parkinson itu, apalagi pasiennya berasal dari anggota keluarga kami sendiri.
Ketika ada kesempatan menjenguk kerumahnya, saya melihat perubahan drastis pada paman saya, dari pribadi yang aktif dan lincah tiba-tiba menjadi sosok yang lamban dalam menggerakkan anggota tubuhnya, misalnya ketika paman ingin bangun dari duduk atau akan memakai pakaian setelah mandi, bisa memakan waktu kurang lebih 10 menitan.
Perubahan lainnya yang terlihat jelas adalah gerak anggota tubuhnya menjadi kaku dan membuatnya tampak seperti robot saat berjalan. Meskipun masih lancar berkomunikasi, beliau sering kali terjatuh saat dibonceng dengan sepeda motor karena kehilangan keseimbangan. Melihat keadaan beliau, saya dan keluarga sangat prihatin. Selain berbagi referensi pengobatan pada keluarganya, kami juga memberikan perhatian penuh padanya agar dia tidak merasa sendiri dan depresi. Karena perhatian dan kasih sayang tetap dibutuhkan kepada mereka yang sedang merasakan sakit.
Gejala Utama Parkinson |
Berbagai jenis pengobatan mulai dijalankan oleh paman, dari mulai terapi hingga rutin mengkonsumsi obat oral namun belum juga membuahkan hasil, rasa penasaran saya pun semakin meluas akan penyakit tersebut dan keingintahuan saya tentang Parkinson akhirnya terjawab melalui sebuah acara bertajuk "Vlogger dan Blogger Gathering" yang digelar oleh Rumah Sakit Premier Jatinegara pada hari Kamis 7 November 2019 lalu di Ruang Auditorium Lantai 9 RS.Premier Jatinegara.
Dalam acara gathering yang berlangsung pada siang hari itu, kami semua yang hadir diajak untuk "Mengenal Parkinson" lebih jauh dan cara pengobatan yang tepat untuk pasien Parkinson dari seorang Dokter Spesialis Syaraf yang didaulat sebagai narasumber yaitu dr.Sukono Djojoatmodjo, Sp.S.
dr.Sukono adalah Dokter Spesialis Syaraf/Neorologi terbaik yang praktek di Premier Executive Clinic Rumah Sakit Premier Jatinegara, klinik executif yang dirancang untuk pasien Rumah Sakit Premier yang membutuhkan akses cepat dengan waktu yang terbatas.
dr.Sukono Djojoatmodjo, Sp.S. |
Mengenal Parkinson
- Faktor Usia, semakin tua umur seseorang maka resiko penyebab semakin besar
- Faktor lingkungan, disebabkan paparan racun seperti pestisida, herbisida, polusi udara akibat aktivitas industri atau asap kendaraan bermotor
- Faktor keturunan (genetik), disebabkan oleh mutasi pada gen atau ada anggota keluarga yang memiliki keturunan Parkinson, pada faktor resiko ini kemungkinannya hanya sekitar 15%.
Teknik Pengobatan Parkinson |
Gejala Utama pada Penyakit Parkinson adalah gangguan gerak yang dapat terlihat jelas pada beberapa aktivitas berikut ini :
1. Gemetar (Tremor), orang Indonesia lebih mengenal dengan kata buyutan, umumnya dimulai dari tangan
2. Kekakuan Gerak (Rigidity)
3. Kelambanan Gerak
4. Mudah jatuh atau tidak stabil
1. Gangguan penghidu, tidak bisa mencium dengan baik
2. Gangguan tidur, lebih banyak tidur di siang hari
3. Sulit buang air besar
4. Depresi, terjadi akibat keluhan yang dirasakan tidak dianggap oleh keluarga selalu diremehkan
5. Mudah mengantuk
6. Halusinasi
7. Tekanan darah rendah
8. Gangguan jiwa, perubahan perilaku dan menurunnya kemampuan berpikir
Gejala Parkinson lainnya adalah ekspresi wajah kaku (sulit tersenyum), cenderung membongkok, keseimbangan terganggu, dimulai satu sisi badan dan jika berkembang berlanjut ke dua sisi.
Vlogger dan Blogger |
Pengobatan Parkinson
Penyakit Parkinson tidak bisa di hentikan namun bisa dihambat karena penyakit ini merupakan jenis penyakit degeneratif nomor 2 tertinggi setelah Alzeimer. Untuk pencegahan, dr.Sukono menyarankan beberapa hal penting yang harus dilakukan, mulai dari melakukan pola hidup sehat, hindari makanan siap saji, pilih makanan yang fresh, lakukan aktifitas fisik yang baik dan jaga berat badan.
Sedangkan untuk teknik pengobatannya sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Obat oral, biasanya dilakukan di stadium awal
2. Obat infus
3. Operasi
Apakah pasien penyakit Parkinson bisa beraktivitas normal kembali? Tentu saja, dengan diagnosa yang tepat dan metode pengobatan yang tepat serta dukungan keluarga tentunya akan mempercepat prosesnya apalagi kabar baiknya, saat ini di Rumah Sakit PremierJatinegara telah dibuka Klinik PARKINSON & GANGGUAN GERAK dengan metode pengobatan terbaik yaitu melalui sistem infus dan teknik DBS yang akan terus dikembangkan pada tahun-tahun mendatang
Layanan baru ini dibuka karena Rumah Sakit Premier melihat jumlah populasi pasien Parkinson yang semakin meningkat, sebagai Rumah Sakit yang memiliki visi dan misi melayani masyarakat dan menemani masyarakat untuk tetap sehat, Rumah Sakit Premier Jatinegara akhirnya concern terhadap penyakit ini.
Sebelum menutup paparannya dr.Sukono juga mengingatkan kepada kami, selain memberikan obat-obatan, dukungan keluarga pun tetap sangat dibutuhkan agar pasien tidak Depresi dan tetap bahagia. Jika ada keluhan dan gejala penyakit Parkinson yang langsung tertangkap oleh kita, yuk segera bawa pasien ke Rumah Sakit Premier Jatinegara untuk penanganan yang tepat
RS PREMIER JATINEGARA
Jl.Raya Jatinegara Timur No.57-58
Jakarta 13310 - Indonesia
Call Centre : 1500 908
SMS : 08129777666
Facebook : RS Premier Jatinegara
Instagram : rspremierjatinegara
Saya baru tau istilah parkinson :'
BalasHapusSerem juga ternyata ya. Duh,
waspada perlu ya kak, apalagi penyakit ini menyerang usia lansia
Hapussetelah baca artikel ini jujur saya jadi lebih peduli terhadap kesehatan saya pribadi, apalagi dunia kerja sekarang ini penuh dengan tuntutan yang memicu tingkat stress menjadi lebih tinggi... makasi y kaka artikelnya
BalasHapusjaga kesehatan ya kak, jangan keseringan makan junk food, banyakin aktivitas olahraga dan hidup sehat
Hapus