Kenali Penyebab & Cara Pencegahan Nyeri Tulang Belakang

Ketika orang lain sedang asyik menikmati liburan jelang pergantian tahun, saya justru meluangkan waktu liburan saya untuk hadir di sebuah acara edukatif yang membahas informasi seputar kesehatan bertajuk "Vlogger & Blogger Gathering" yang kembali digelar oleh Rumah Sakit Premier Jatinegara. Jika pada bulan November lalu kami diajak untuk lebih "Mengenal Parkinson" nah pada Hari Minggu 29 Desember 2019 ini tema yang dibahas juga tak kalah menarik yaitu tentang "Nyeri Tulang Belakang".

Membaca tema nya saja, sudah cukup membuat saya begitu antusias, apalagi tiga bulan belakangan ini pak suami harus menjalani 18x terapi karena ada gangguan syaraf kejepit sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman setiap harinya karena ia sering merasakan nyeri di bagian tulang belakang, penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah gerakan yang salah saat melakukan smash ketika bermain badminton sepulang kantor. Namun ternyata ada beberapa penyebab lainnya yang bisa menimbulkan nyeri pada tulang belakang? apa sajakah itu? 

Menurut dr.Wismaji Sadewo Sp.BS (K), seorang dokter spesialis bedah syaraf yang menjadi narasumber dalam acara Vlogger & Blogger Gathering siang hari itu menyampaikan bahwa "Nyeri tulang belakang adalah salah satu jenis gangguan yang bisa mendadak datang kapan saja dan pada siapa saja, tidak memandang usia serta jenis kelamin dan penyakit ini terjadi karena kebiasaan atau perkerjaan yang kurang benar termasuk mereka yang memiliki penyakit degeneratif"

dr.Wismaji Sadewo Sp.BS (K)

Penyebab Nyeri Tulang Belakang 

Ada 3 (tiga) faktor yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri pada tulang belakang, yaitu : 

1. Faktor Kebiasaan

Kebiasaan adalah kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya duduk terlalu lama di depan komputer, menyetir kendaraan dalam jarak jauh tanpa istirahat, tidur dengan matras yang posisinya tidak berubah-ubah, mengangkat sesuatu yang terlalu berat. 

2. Faktor Pekerjaan dan Gaya hidup

Resiko perkerjaan seperti profesi atlet, penari, atau seseorang yang melakukan pekerjaan yang sangat melelahkan dapat menyebabkan gangguan nyeri tulang belakang. Selain itu seseorang yang melakukan gerakan tiba-tiba atau melakukan gerakan yang canggung dan ragu-ragu tanpa melakukan pemanasan juga menjadi faktor penyebabnya.

3. Faktor medis

Orang-orang yang memiliki riwayat penyakit degeneratif (Cancer, Ginjal), syaraf kejepit,  sakit bawaan, trauma, keganasan, infeksi dan gangguan tidur juga dapat menyebabkan nyeri pada tulang belakang. 

Meskipun penyakit ini lebih dikenal dengan nama nyeri tulang belakang, tetapi gangguan yang dirasakan oleh penderita tak hanya di daerah tulang belakang saja, rasa nyeri juga sering dirasakan oleh penderita pada daerah sendi, saraf, leher dan punggung. Mirisnya lagi, dokter Wismaji menyampaikan bahwa gangguan nyeri tulang belakang banyak terjadi pada wanita karena berkaitan dengan hormon, stress, kecemasan, mood atau perasaan. Coba yang merasa wanita, mana suaranya...

Faktor penyebab nyeri tulang belakang

Pencegahan Nyeri Tulang Belakang

Untuk itu dokter Wismaji menyarankan kepada para wanita agar lebih cerdas memilih jenis sepatu, tidak terlalu sering menggunakan sepatu ber hak tinggi atau lebih memilih tas ransel dibanding tas cangklong untuk mencegah terjadinya nyeri pada tulang belakang. Namun tetap harus dilakukan pencegahan lainnya secara tepat dan benar, yaitu : 

• Penguatan garis lurus, lakukan latihan perut untuk membantu kekuatan otot yang memproteksi tulang belakang 
• Membuat ruas tulang belakang jadi flexibel
• Diet cukup vitamin D
• Berhenti merokok 
• Berada di posisi yang benar dalam waktu lama, perbaiki postur saat beraktifitas misalnya saat berdiri dan tidur, saat duduk di depan komputer dan saat berkendara
• Kendalikan berat badan dengan berolahraga, pilih olahraga renang agar bentuk tulang dan tubuh lebih bagus 

Pencegahan Nyeri Tulang Belakang

Pengobatan Pada Nyeri Tulang Belakang

Penting untuk diketahui bahwa tulang belakang ada 33 ruas dalam bentuk cincin yang disusun seperti tabung yang melindungi syaraf. Jika salah satu syaraf ada yang keluar dan  bantalannya rusak dapat menyebabkan gangguan nyeri pada tulang belakang. Pada beberapa kasus, nyeri tulang belakang (Back Pain) dapat sembuh dengan sendirinya tanpa obat-obatan khusus, pasien hanya perlu istirahat yang cukup namun jika terasa lebih sakit dari sebelumnya tetap harus berkonsultasi dengan dokter. 

Kapan waktu yang tepat untuk ke dokter?
1.  Jika rasa nyeri yang ditimbulkan sudah diatas skala 4
2. Jika rasa nyeri menimbulkan demam, pembengkakan daerah tulang belakang, nyeri persisten, nyeri sampai kearah kaki dan tumit

3. Jika nyeri tulang belakang menimbulkan penurunan berat badan yang signifikan

Pada kondisi  medis, penderita gangguan nyeri tulang belakang perlu diberi obat-obatan seperti paint killer, codein yang dapat berpengaruh langsung ke persepsi ngeri. Teknik pengobatannya bisa melalui injeksi pada daerah yang nyeri, di botox agar tidak kejang dan terapi medis seperti pelemas otot, anti depresan, terapi pisikan, terapi panas  dan es ultrasound. Terapi non medis juga bisa dilakukan dengan melakukan shiatsu, akupuntur (tusuk jarum), yoga untuk merelaksasi otot, ligamen dan pikiran.

Back Pain tak hanya menimbulkan ketidaknyamanan atau keterbatasan tetapi juga kecacatan jika tidak mendapatkan penanganan dengan tepat. Penderita gangguan nyeri pada tulang belakang dapat berkonsultasi langsung dengan dr.Wismaji Sadewo di Klinik Bedah Syaraf Rumah Sakit Premier Jatinegara dengan jadwal praktek hari Senin, Rabu dan Sabtu. 

Rumah Sakit Premier Jatinegara melayani 24 jam dalam seminggu untuk seluruh pasien, baik umum, asuransi, dan BPJS. Untuk informasi lebih lengkap dapat dicek akun instagram, twitter, dan facebook Rumah Sakit Premier Jatinegara, atau via WhatsApp ke +62 8111 637 666

Saya di RS Premier Jatinegara

Tentang Rumah Sakit Premier Jatinegara

Sebagai bagian dari Ramsay Sime Darby Health Care, RS Premier Jatinegara senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanan disemua bidang secara berkesinambungan. Lokasinya yang sangat strategis yaitu berada di kawasan Jatinegara Jakarta Timur berdekatan dengan Stasiun Jatinegara dan Terminal Kampung Melayu mejadikan rumah sakit ini memiliki akses yang mudah untuk dikunjungi. 

Komitmen terhadap peningkatan kualitas layanan ditunjukkan dengan keberhasilan RS Premier Jatinegara memperoleh berbagai sertifikasi dan penghargaan, diantaranya Akreditasi Internasional dari JCI (Joint Commision International), akreditasi Paripurna dari KARS, Sertifikasi HICMR dan Halal MUI.

Rumah Sakit Premier Jatinegara didirikan pada 2010 dan merupakan rumah sakit swasta terkemuka di Jakarta Timur karena memiliki banyak keunggulan termasuk di dalamnya komitmen terhadap mutu, kemudahan akses, kualitas pelayanan, kelengkapan spesialistik, dan alat penunjang medis yang tersedia. 

Selain pelayanan medis dasar, Rumah Sakit Premier Jatinegara memiliki beberapa layanan unggulan yang secara khusus ditangani oleh spesialis ahli dan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan. 

Layanan Unggulan RS Premier Jatinegara:
Neuro and Neuro Surgery
Cardiac and Cardiac Surgery
Digestive & Gastroenterology  
Urology