"Selamat siang Ibu, saya ingin menawarkan produk asuransi dengan premi dan fasilitas bla..bla...bla" sebuah suara perempuan muda terdengar merdu dari ujung telepon, lalu saya hanya menjawab singkat "Mohon maaf Mba, saya belum butuh".
Tawaran ini sudah datang untuk yang kesekian kalinya dan saya tetap bilang belum membutuhkannya, namun sebuah musibah yang terjadi di keluarga saya kemarin, membuat saya berpikir ulang bahwa sebuah proteksi itu penting, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk keluarga kita.
Musibah itu terjadi sebulan yang lalu, saat ibu saya dirawat di Rumah Sakit selama 18 hari, saya dan keluarga benar-benar harus menguras tabungan untuk membayar biaya perawatannya, jumlahnya pun tak sedikit sampai-sampai petugas bagian administrasinya menanyakan kepada saya, "Mohon maaf mba, apakah ibu punya asuransi? jika ada bisa dijaminkan dengan itu saja".
Saya menggeleng sedih dan teringat kembali, ketika jauh sebelum Mama sakit, beberapa agen asuransi memang intens menawarkan saya sebuah produk asuransi jiwa melalui telepon selular namun saya memang merasa belum perlu benar.
Sempat juga saya kesal karena mereka terus menerus membujuk hingga menawarkan premi yang cukup terjangkau di kantong, tapi saya tetap tidak berminat. Dan akhirnya kejadian kan, saat seseorang mengalami sakit kritis dan harus rawat inap, kita harus menguras kantong dalam-dalam tanpa adanya jaminan asuransi. Ternyata kita perlu banget ya buat jaga-jaga.
Sikap saya tersebut mungkin termasuk kedalam orang-orang yang masih belum mengerti seberapa penting sebuah proteksi atau malah jangan-jangan tingkat literasi asuransi saya termasuk rendah? Karena dari sebuah survey yang dibuat oleh OJK, dari 265 juta penduduk di Indonesia hanya ada 17,4 juta yang punya asuransi pribadi. Jumlah ini sekitar 6-7% dari total populasi
Sementara yang lainnya, masih ragu, tidak percaya atau merasa belum membutuhkannya. Nah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama orang-orang awam seperti saya agar lebih memahami produk dan perusahaan asuransi yang kredibel dan bereputasi demi menghindari berbagai permasalahan terkait asuransi di kemudian hari, kemarin tepatnya Hari Rabu 28 April 2021, Tokio Marine Life Insurance Indonesia menggelar sebuah Webinar bertajuk "Bijak Memilih Asuransi Yang Tepat dan Aman" dengan menghadirkan 3 orang narasumber, yaitu :
1. Adrian Maulana - Senior Vice President Schroders Indonesia2. Tri Djoko Santoso, Ketua Financial Planning Standards Board Indonesia3. Muhammad Irsan, Head of Agency Training & Manpower Development Tokio Marine Life Insurance Indonesia
Tips Memilih Asuransi
Paparan pertama dibuka oleh Bapak Muhammad Irsan, Head of Agency Training & Manpower Development Tokio Marine Life Insurance Indonesia, sebagai tuan rumah di acara Webinar ini beliau menyampaikan maksud dan tujuan diselenggarakannya acara bertajuk literasi asuransi ini dengan memaksimalkan berbagai media untuk mengedukasi masyarakat fungsi dari asuransi dan memilih tepat dan aman
Seperti kita ketahui bersama, beberapa waktu belakangan bermunculan keluhan nasabah asuransi di berbagai media sosial. Umumnya, keluhan tersebut terkait produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi. Patut disayangkan, bahwa maraknya kasus kerugian investasi dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi tidak lepas dari masih belum meratanya tingkat literasi masyarakat atas asuransi jiwa.
Bapak Irsan lebih lanjut memaparkan sejumlah indikator yang dapat menjadi panduan calon nasabah dalam memilih produk dan perusahaan asuransi, yaitu sebagai berikut :
- Pertama, pilih perusahaan asuransi yang memiliki proses pemantauan kepatuhan tehadap peraturan yang ketat, memiliki tata kelola perusahaan yang baik dan terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan asuransi yang terpercaya mampu memberikan informasi yang transparan dan mudah di akses.
- Kedua, pastikan tenaga pemasar terdaftar dan memiliki sertifikasi keagenan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). “Selanjutnya, pastikan telah mendapatkan penjelasan dengan lengkap dari tenaga pemasar dan nasabah telah memahami produk asuransi jiwa yang akan dibeli. Serta tak lupa manfaatkan waktu untuk mempelajari polis asuransi jiwa dengan baik pada masa mempelajari polis asuransi (free look period), terang Irsan.
Pak Irsan juga menambahkan, di Tokio Marine Life Insurance Indonesia, tiap bulannya diadakan pelatihan khusus untuk membuat para agennya memiliki kemampuan untuk menjual agar tidak ada miss persepsi tanpa ada yang ditutupi. Agen harus menjelaskan secara detail kepada para nasabah baik Perusahaan maupun masyarakat tentang produk asuransi yang mereka jual. Agensi juga harus punya lisensi dan pelatihan juga sertifikasi.
Manfaat Penting Asuransi
Paparan kedua lebih berbobot lagi nih ilmunya, yaitu tentang pentingnya asuransi dalam perencanaan keuangan oleh Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Financial Planning Standards Board Indonesia (LSP FPSB) Tri Djoko Santoso, beliau mengungkapkan, polis asuransi jiwa fungsi utamanya adalah proteksi keuangan menyeluruh, yaitu melindungi keuangan keluarga karena hilang atau berkurangnya penghasilan (income protection) dan kekayaan (wealth protection) seorang pencari nafkah atau pemilik kekayaan, karena sebab meninggal, kecelakaan, sakit dan cacat.
Dalam perencanaan keuangan, polis asuransi jiwa memiliki peran sangat penting bagi keluarga dari sejak seorang mulai bekerja (income and debt protection), menikah, memiliki anak sampai meninggal (warisan), ungkap Tri Djoko.
Karena itu, Polis asuransi jiwa dikemas dalam bentuk premi proteksi saja dan premi proteksi + nilai tunai (tabungan atau investasi) untuk tujuan dan manfaat keuangan yang berbeda. Perlu diingat, seiring berjalannya waktu, premi proteksi asuransi akan terus meningkat seiring bertambahnya usia, inflasi dan jenis proteksi. Premi nilai tunai salah satunya manfaat untuk membantu membayar kenaikan premi asuransi, selain itu, premi nilai tunai dapat memberi manfaat-manfaat tabungan dan investasi lainnya, papar Tri Djoko.
Pentingnya Asuransi Dalam Perencanaan Keuangan
Selanjutnya, di paparan ketiga hadir Senior Vice President PT Schroders Investment Management Indonesia Adrian Maulana yang mengungkapkan, dalam hal berinvestasi, calon investor atau pemegang polis harus lebih dahulu mengenal produk investasi dan profil risiko dari nasabah. “Sebabnya, tingkat risiko dari setiap jenis instrumen investasi itu berbeda-beda dan disesuaikan dengan profil risiko nasabah.
Di sisi lain, peran perusahaan asuransi juga perlu untuk memberikan edukasi kepada calon investor atau pemegang polis, karena mereka mempunyai hak untuk berinvestasi sesuai dengan profil risikonya. Kedua unsur ini sangat penting agar tidak muncul dispute di kemudian hari, jelas Adrian dalam sesi webinarnya.
Dalam hal pembelian produk asuransi yang terhubung investasi, nasabah berhak menentukan pilihan investasi dan sebaiknya memilih jenis instrumen investasi dengan hati-hati sesuai dengan profil risiko nasabah. “Biasanya setiap produk asuransi itu mempunyai fasilitas untuk melakukan switching. Dalam artian, fitur switching ini diberikan untuk memudahkan nasabah jika ingin merubah jenis produk investasinya apabila terdapat perubahan toleransi risiko nasabah yang sesuai dengan isian profil risiko nasabah, ungkap Adrian.
Tokio Marine Life Insurance Indonesia
Di tengah pandemi, perusahaan asuransi jiwa juga hadir merealisasikan janji perlindungan terhadap beragam risiko kehidupan. Bahkan, jumlah klaim yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi jiwa, totalnya mencapai Rp 151,1 triliun di sepanjang tahun 2020. Di satu sisi pandemi juga mendorong perusahaan asuransi untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan kemajuan digital. Penjualan polis asuransi pun sudah bisa dilakukan secara online sehingga masyarakat dapat lebih mudah untuk mendapatkan perlindungan.”
Dalam kaitan tersebut, Tokio Marine Life Insurance Indonesia sebagai perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar di OJK dan berkomitmen kuat dalam membangun industri asuransi yang terpercaya terus beradaptasi dengan masa pandemi ini. Karena itu, Tokio Marine Life Insurance Indonesia berinovasi melakukan pengembangan aplikasi Activity Management System (AMS) untuk penjualan Non Face to Face (NF2F). Tujuan dari AMS NF2F ini adalah untuk menjadikan para tenaga pemasar sebagai kepanjangan tangan Tokio marine Life Insurance Indonesia dalam membantu masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan asuransinya tanpa risiko tertular virus COVID-19.
Aplikasi AMS NF2F ini juga mendukung para tenaga pemasar Tokio Marine Life Insurance Indonesia dalam mencapai targetnya; mulai dari memantau aktifitas penjualan, melakukan pengisian SPAJ secara daring, proses approval di Underwriting hingga Polis terbit dan diterima oleh Nasabah. “Harapannya melalui AMS NF2F ini, para tenaga pemasar tetap semangat untuk mencapai target dan calon nasabah pun merasa lebih aman serta nyaman berinteraksi dengan agennya walau di masa pandemi, ujar Irsan.
Tokio Marine Life Insurance Indonesia pun tanpa henti terus berjuang melakukan literasi finansial kepada masyarakat di sepanjang masa pandemi ini. Tokio Marine Life Insurance Indonesia juga secara rutin melakukan literasi finansial, seperti acara hari ini yang juga merupakan bagian dari program literasi finansial kami, Irsan memungkas pemaparannya.
Kesimpulan
Begitu berharganya ilmu yang kami dapatkan dari acara ini, hingga saya berkesimpulan bahwa dalam perencanaan keuangan kita harus dapat membedakan mana yang butuh (need) dan ingin (want). Pilih proteksi yang sekaligus bisa menjadi tabungan esok hari, agar hidup semakin berarti. Lakukan 4 hal ini sebelum membeli produk asuransi
1. Pahami dulu produk asuransi sebelum membeli
2. Pilih produk asuransi yang sudah memiliki validitas dan juga terdaftar di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan
3. Bertanya sebanyak mungkin kepada agen asuransi yang menawarkan produknya agar tidak terjadi keluhan terhadap produk di belakang hari
4. Beli sesuai kebutuhan
Semoga bermanfaat ya teman-teman...
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke www.indrifairy.com
Jangan lupa tinggalkan komentar ^_^