Hallo Sahabat Blogger, siapa nih yang udah kangen nge-Mall, travelling dan kumpul keluarga besar di libur Natal dan tahun baru? Sayaa...wah sama dong! Momen-momen tersebut memang cukup dirindukan oleh kita semua terlebih tanpa terasa kita sudah berada di peghujung tahun.
Waktu yang berjalan memang berlalu begitu cepat, dalam hitungan hari kita akan menyambut pergantian tahun 2021 ke tahun 2022, kalau diingat-ingat nih, sebelum Pandemi Covid-19 terjadi di bumi kita tercinta ini, momen pergantian tahun selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang, karena akan ada berbagai keseruan yang hadir saat merayakannya bersama anggota keluarga tercinta, sahabat maupun teman-teman terdekat.
Sayangnya momen tersebut harus absen selama hampir 2 tahun belakangan ini karena wabah Covid-19. Pemerintah mengharuskan kita untuk tetap beraktifitas dirumah, tidak berkerumun atau kumpul-kumpul untuk menghindari penularan saat terjadi kontak fisik. Bahkan Pemerintah pun sempat menutup beberapa tempat rekreasi, Pusat Perbelanjaan, Hotel, Sekolah dan Kantor. Hal ini tentu saja menyebabkan ndustri pada sektor Pariwisata menjadi lesu.
Namun di penghujung tahun 2021 ini, keadaan sudah sedikit berbeda dibanding momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada tahun-tahun sebelumnya karena di tahun 2021 Tren angka pasien Covid-19 sudah menurun, sehingga Pemerintah resmi mengumumkan bahwa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 (PPKM Level 3) di seluruh Indonesia selama Natal dan Tahun Baru batal dilaksanakan.
Namun, meski PPKM Level 3 dibatalkan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan munculnya virus varian baru jenis Omicron yang sudah dikonfirmasi di beberapa negara.
Untuk itulah kita tidak boleh lengah akan munculnya varian Omicron yang dapat memicu pre infeksi atau infeksi ulang pada penyintas Covid-19 meskipun sebagian masyarakat Indonesia sudah divaksinasi dan mulai terbentuk kekebalan tubuhnya. Lonjakan Covid-19 harus tetap dicegah terutama di momen libur Nataru pekan depan.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mencegahnya? Hari Rabu 15 Desember 2021 #RuangPublikKBR kembali hadir dengan topik yang menarik yaitu berjudul "Cegah Lonjakan Covid-19, Kawal Nataru Bersama". Menghadirkan 2 (dua) orang narasumber yang akan mengupas tuntas aturan dan kebijakan yang ada setelah PPKM Level 3 di batalkan, mereka adalah :
- Devi Roza K. Kausar, PhD, CHE. Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila
- Ahmad Arif, Co Founder Lapor Covid-19
Seperti biasa, Ruang Publik KBR yang dipersembahkan oleh PMI (Palang Merah Indonesia) dan didukung USAID bisa kita simak di 100 radio jaringan KBR di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua, dan 104.2 MSTri FM Jakarta, atau live streaming via website kbr.id dan youtube Berita KBR.
Rayakan Libur Nataru, Yay or Nay?
Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencegah lonjakan Covid-19 jelang libur natal dan tahun baru (nataru). Sebab, berkaca dari pengalaman sebelumnya, libur panjang mengakibatkan kenaikan mobilitas masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan penularan virus corona.
Lalu muncul berbagai aturan terbaru yang diterapkan setelah PPKM Level 3 dihapus dan aturan ini selalu berubah-ubah sehingga menimbulkan kebingungan di masyarakat terutama bagi mereka yang sedang melakukan perjalanan. Ibu Devi sendiri pernah mengalami imbas dari peraturan perjalanan yang berubah-ubah sehingga ia merasa merugi dalam hal waktu dan materi.
Menurutnya, komunikasi para pemangku kepentingan sebaiknya satu komando agar tidak timbul peraturan yang berubah dan pesan yang simpang siur, sehingga dapat menyebabkan munculnya ketidakpercayaan masyarakat
Bicara tentang TRUST, Bapak Ahmad Arif menyampaikan bahwa selain fokus pada kapasitas dan penerapan Protokol Kesehatan, Pemerintah juga harus bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat, agar mereka tetap aman dan nyaman saat berwisata atau melakukan perjalanan.
Kabar baiknya, beberapa bulan belakangan ini Industri Pariwisata Domestik perlahan mulai bangkit, untuk menarik pengunjungnya beberapa tempat wisata, hotel dan juga pusat perbelanjaan mulai menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka menjadi yang pertama untuk ikut peduli dalam mencegah penularan Covid-19 misalnya :
1. Karyawan on duty melakukan vaksinasi lebih awal dibandingkan masyarakat umum
2. Mewajibkan penerapan Protokol Kesehatan kepada pengunjung tempat wisata, tamu hotel dan juga pengunjung Mall
3. Menunjukkan sertifikat CHSE sebagai bukti bahwa hotel tersebut masuk dalam kategori Clean
4. Pemerintah membantu pengelola wisata domestik untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas
5. Membatasi jumlah dan kapasitas pengunjung yang datang dan mewajibkan vaksinasi.
Melihat perbaikan pada Sektor Pariwisata saat ini, Ibu Devi merekomendasikan beberapa tempat seru yang asyik dan bisa dipilih untuk tujuan berlibur di akhir tahun tanpa harus pergi ke luar negeri karena di Indonesia juga punya banyak tempat yang indah untuk dikunjungi, yaitu :
- Tempat Wisata Outdoor
- Wisata alam (Back to nature)
- Explore Indonesia
- Wisata budaya
Sedangkan Bapak Ahmad sendiri berpesan kepada masyarakat agar Indonesia yang di tengah pandemi ini jika sudah aktif melakukan perjalanan, baik domestik atau luar negeri penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut :
- Tetap taat protokol kesehatan selama bepergian
- Ikuti aturan yang berlaku
- Lengkapi vaksinasi
- Jangan berasumsi bahwa pandemi sudah usai
- Pengelola dan pengunjung harus sama-sama bertanggung jawab agar tercipta suasana yang aman dan nyaman saat menikmati Libur Nataru.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke www.indrifairy.com
Jangan lupa tinggalkan komentar ^_^