Berinvestasi saham di pasar modal kini mulai digemari kalangan milenial, tumbuhnya minat berinvestasi tersebut tentunya dipicu oleh terbukanya informasi seputar investasi yang dengan mudah kita dapatkan melalui situs, berita, video Youtube serta sumber informasi yang tersebar di sosial media. Platform-platform digital tersebut membuka kesempatan bagi para investor muda dan pemula untuk berinvestasi mulai dari nilai yang kecil sehingga siapapun akan tertarik untuk berinvestasi dengan nilai berapapun.
Namun meskipun banyak informasi yang mudah kita dapatkan lewat platform-platform digital, kalangan milenial yang ingin berinvestasi juga harus membekali diri dengan pengetahuan dan strategi agar tidak terjerumus dalam kerugian, dengan kata lain, pemahaman dan literasi keuangan yang kuat juga harus dimiliki agar kedepannya, keinginan untuk menjadi seorang investor muda yang sukses bisa tercapai.
Tips dan ilmu seputar investasi tersebut saya dapatkan dari Mba Friska Devi, salah seorang narasumber yang hadir dalam acara Talkshow WAKAFERSE persembahan Dompet Dhuafa dan Indonesia Stock Exchange / Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat 3 November 2023 lalu, talkshow bertajuk "Milenial Berwakaf Dalam Pasar Modal: Cerdas spiritual, Cerdas Financial" ini digelar di Ruang Seminar Gedung Bursa Efek Indonesia dan dihadiri oleh beberapa narasumber, Media, Blogger dan Mahasiswa.
Pembahasan dalam sesi talkshow tentu saja tak hanya seputar investasi di pasar modal namun juga seputar wakaf yang terus di edukasi kepada masyarakat terutama para milenial muda yang juga hadir dalam acara talkshow pada siang hari itu. Karena adanya relasi wakaf dengan saham.
Bobby P. Manullang selaku General Manager Wakaf Dompet Dhuafa yang bertugas sebagai Moderator acara memperkenalkan para narasumber yang akan berdiskusi seputar wakaf saham, mereka yang hadir adalah sebagai berikut :
- Rahmad Riyadi, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika
- Irwan Abdalloh, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah
- K.H. Izzuddin Abdul Manaf., Lc. M.A. Ph.D, Dewan Pengawas Syariah Yayasan Dompet Dhuafa Republika
- Friska Devi Co Founder Ngerti Saham, KOL Milenial
- Zainal Falah, Sekuritas Syariah - Heads of poems (Philips Sekuritas)
Sebelum sesi talkshow dimulai Bobby P. Manullang menyebutkan bahwa berwakaf harus menjadi bagian dari rencana keuangan kita bahkan wakaf kini menjadi gaya hidup. "Wakaf merupakan passive income yang sekali ditunaikan manfaatnya berkelanjutan, namun sayangnya masih banyak orang yang belum paham faedah wakaf, sejauh ini masih banyak anggapan kalau wakaf enggak jauh-jauh dari 3M yaitu makam, masjid dan madrasah padahal sahabat rasul sudah memberikan contoh bahwa barang-barang wakaf harus produktif". Sebenarnya apa sih pengertian Wakaf dan manfaatnya?
Tentang Wakaf
Arti & Manfaat Wakaf
Pengertian Wakaf secara bahasa adalah menahan, sedangkan secara istilah mengandung arti menahan nilai pokok suatu benda dan menyedekahkan hasil atau manfaatnya.
Manfaat Wakaf
Berwakaf juga memiliki manfaat yang begitu banyak beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
- Wakaf merupakan ibadah yang berkelanjutan, karena pahalanya tidak hanya akan diterima oleh wakif ketika beliau masih hidup namun akan diterima hingga wakif meninggal dunia artinya pahalanya mengalir abadi.
- Wakaf tidak akan menghabiskan harta, justru mengekalkan harta dan menjadi jalan untuk meraih ridha dan ampunan-Nya
- Wakaf nilai manfaatnya tidak hanya dinikmati saat didunia saja, tetapi juga dipetik hingga di akhirat nanti
- Wakaf tak hanya mendatangkan manfaat bagi para pewakaf tetapi juga penerima wakaf, karena saat kita melepas harta sebagai wakaf, maka bulir-bulir kebaikan dan manfaat akan lahir seiring pahala yang terus mengalir abadi
- Setiap wakaf menebarkan kebaikan dan meringankan beban orang-orang yang membutuhkan bantuan seperti fakir miskin, anak yatim, para pejuang di jalan Allah SWT, pengajar dan penuntut ilmu.
Wakaf identik dengan peruntukan untuk peribadahan saja, diantaranya membangun masjid, madrasah hingga makam. Seiring berjalannya waktu, kini wakaf sudah masuk ke dalam industri keuangan termasuk Perbankan maupun non Perbankan dalam hal ini Capital Market. Guna meningkatkan literasi terkait wakaf melalui Capital Market, Dompet Dhuafa bersama IDX (Indonesia Stock Excahange) berkolaborasi mengadakan kegiatan Wakaferse sebagai ikhtiar untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dan pemahaman wakaf lebih baik, sehingga program wakaf dapat bergulir secara cepat serta bermanfaat untuk masyarakat secara luas khususnya melalui Capital Market. Nah seperti apa sih bentuk wakaf yang bisa kita lakukan lewat saham dan investasi? Yuk kita simak dalam sesi Talkshow.
Talkshow WAKAFERSE
Wakaf identik dengan peruntukan untuk peribadahan saja, diantaranya membangun masjid, madrasah hingga makam. Padahal potensi wakaf di Indonesia bisa mencapai Rp. 2.000 triliun per tahun serta terdapat potensi dalam bentuk wakaf uang sebesar Rp188 triliun. Berbagai program dengan pengembangan wakaf dapat diimplementasikan ke dalam bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial dan dakwah. Peran serta pemerintah, stakeholder hingga masyarakat sangat diharapkan untuk dapat terlibat dalam kemajuan wakaf di Indonesia.
Dompet Dhuafa meluncurkan Wakaferse yang merupakan gerakan semesta berwakaf untuk mendorong inisiatif wakaf masyarakat seluas-luasnya, terutama wakaf uang. Gerakan ini menjadi upaya bagi Dompet Dhuafa untuk pemerataan kesejahteraan dan mengentaskan ketimpangan yang ada di masyarakat melalui wakaf
Irwan Abdalloh, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah menyampaikan bagaimana peran Indonesia Stock Exchange terhadap perkembangan Wakaf serta model berwakaf yang bisa dijalankan melalui instrument pasar modal syariah, "Berdasarkan data di BPS sebanyak 90% negara kita dihuni oleh kelompok produktif, namun sejak diluncurkannya wakaf saham pada tahun 2019 hingga bulan September 2023 ini, aset wakaf saham baru senilai 280 juta rupiah, angka ini masih terbilang kecil dibanding negara lainnya".
Beliau juga menambahkan, investor muda dapat berwakaf dari setiap kentungan, bisa beramal tanpa minimal karena wakaf tidak ada nilai minimal, MUI sendiri sudah mendefinisikan saham itu wakaf, So...mau nunggu apalagi? karena menunggu beli tanah atau bangun madrasah membutuhkan waktu yang cukup lama
Pada kesempatan yang sama, K.H. Izzuddin Abdul Manaf., Lc. M.A. Ph.D - Dewan Pengawas Syariah Yayasan Dompet Dhuafa Republika menyampaikan bahwa wakaf lebih dominan komersialnya dan sebagai aset justru semakin bertumbuh, pengembangan wakaf sama dengan pengembangan aset yang menggunakan instrumen investasi, tugas pasar modal dan sekuritas berikutnya adalah memberikan literasi cara investasi yang baik kepada para wakif termasuk wakaf saham juga mengembangkan bisnis dan ekosistem kearah wakaf lewat ide dan inovasi terbaru.
Narasumber berikutnya, Friska Devi Co Founder Ngerti Saham berbagi ceritanya seputar kiat sukses terjun di dunia saham, bahkan semuanya sudah beliau mulai sejak masih menjadi seorang mahasiswa. "Saya mulai belajar literasi tentang investasi pada tahun 2015 dengan mengatur keuangan sebaik mungkin yaitu membuat 2 rekening terpisah yang isinya untuk investasi 10% dan sisanya untuk transaksi. Beberapa kali gagal dalam investasi saham biasanya karena belum belajar untuk itu kita harus meliterasi diri sendiri, persiapkan juga psikologi dan mental serta harus berkomunitas agar semakin sukses".
Menurut Zainal Falah, Sekuritas Syariah - Heads of POEMS (Philips Sekuritas), wakaf pelaku utamanya nadzir, ketika ingin berwakaf bisa melalui sekuritas dan jika seseorang mau menjadi wakif harus menjadi investor terlebih dahulu dengan cara membuka aplikasi poems lalu membuat akun untuk menjadi seorang investor dan bisa mulai berwakaf.
Wakaf saham dapat menjadi pilihan alternatif bagi para investor muda ataupun milenial. Mekanisme wakaf saham ini, yaitu para investor melakukan transaksi wakaf saham dengan perusahaan sekuritas. Lalu perusahaan sekuritas mentransfer saham ke rekening efek nazir untuk dikelola. Sedangkan saham yang boleh diwakafkan untuk wakaf saham ini adalah saham syariah. Saham syariah (yang akan diwakafkan) disetor atau diserahkan ke lembaga pengelola investasi. Sedangkan, keuntungan yang berasal dari pengelolaan saham syariah oleh pengelola investasi akan disetor ke lembaga pengelola wakaf seperti Dompet Dhuafa.
Kolaborasi Dompet Dhuafa X IDX
Banyak kanal dan inovasi dalam berwakaf, salah satunya melalui wakaf saham, wakaf investasi sosial hingga Deviden atas pengelolaan portofolio saham syariah bisa diwakafkan melalui Nadzir Dompet Dhuafa dengan 5 program penyaluran : Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial dan Dakwah. Melalui wakaf, Dompet Dhuafa mengajak peran serta seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong merampungkan berbagai program diantaranya adalah :
1. Wakaf Pesantren Tahfidz Green Lido, yang berdiri di atas lahan wakaf seluas 2,6 hektar di daerah Lido, Sukabumi. Proses belajar menghafal Al Quran di E-Tahfidz School Dompet Dhuafa menjadi gambaran program belajar di Pesantren Tahfidz Green Lido nanti. Pesantren terpadu ini ditargetkan melahirkan penghafal Quran yang berkompetensi menjadi dai dan pemimpin umat.
2. Wakaf Kesehatan, di sektor kesehatan, Dompet Dhuafa memiliki 7 Rumah Sakit berbasis Wakaf yang dikelola secara produktif dan siap membantu melayani masyarakat terutama pasien dhuafa. Dari sisi respon kemanusiaan Dompet Dhuafa meng-campaign Wakaf Ambulans yang diharapkan Ambulans ini dapat dengan cepat membantu penanganan darurat pasien di 7 Rumah Sakit Dompet Dhuafa maupun masyarakat yang membutuhkan.
3. Wakaf Sumur, adalah program wakaf sosial dakwah yang bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan air bersih ditengah kekeringan dan kemarau Panjang.
4. Wakaf Masjid Pelosok adalah program bedah/renovasi masjid atau surau yang tidak layak di pelosok agar dapat berfungsi maksimal untuk masyarakat beribadah
5. Wakaf pertanian produktif green house yang dapat mengentaskan kemiskinan
Dengan minimal Rp.10.000 kita sudah bisa berwakaf untuk pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit dan fasilitas lainnya untuk kepentingan umat, proses berwakaf di Dompet Dhuafa juga cukup mudah dan transparan dalam laporan. Melalui Gerakan Wakaferse Dompet Dhuafa, wakaf produktif tidak hanya sebatas memberi saja, tetapi akan bermanfaat baik untuk donatur dan penerima wakaf tersebut. Kabar baiknya kini Dompet Dhuafa Bersama Indonesia Stock Exchange / Bursa Eek Indonesia telah berkolaborasi dalam peningkatan awareness serta Campaign Wakaf melalui Capital Market agar kalangan milenial semakin bersemangat berinvestasi di Pasar modal dan menebar kebaikan lewat wakaf karena wakaf, pahalanya mengalir abadi.
Baca judulnya mengidentifikasikan wakaf makin merambah usia muda, produktif dan bisnis yang akrab juga dengan milenial ya
BalasHapusBareng @wakaferse, @Dompet_Dhuafa, dan @idx_bei, ajak milenial merasakan kebaikan berwakaf dalam pasar modal. Investasi dengan makna, memberi dampak positif lebih luas.
BalasHapusKolaborasi yang membuka kesempatan para gen z untuk bisa berwakaf dengan mudah dan semoga dana ummat ini bisa dipergunakan secara amanah untuk jangka panjang.
BalasHapusSaya merasa penuh saat membaca ini. Banyak pertanyaan, yang sebagiannya sudah terjawab. Banyak harapan karena ternyata wakaf sudah bisa dibentuk dalam form sesederhana itu dengan memanfaatkan teknologi dan trend terkini. Ikut wakaf sumur dan wakaf masjid pelosok, yang bagi saya lebih cocok, juga bisa dengan mudahnya.
BalasHapusSenang deh ada kolaborasi antara Dompet Dhuafa dan IDX ini, mempermudah banget banyak orang untuk berwakaf, terutama para generasi muda ya.
BalasHapusTambahin komen ya kak, Wakaf uang bentuknya macam macam ya sekarang tapi goalnya sama,memudahkan orang cari pahala
BalasHapusKonsep wakaf yang justru menyasar kaum milenial dengan perkembangan teknologi nya. Semoga yang Dompet Dhuafa lakukan bisa menjadi jalan unuk membuka pandangan kaum milenial mengenai fungsi wakaf
BalasHapusmudah sekali yah mba berbagi saat ini cuma 10 ribu aja loh, semoga program wakaferse dompet dhuafa dan idx ini bisa berkelanjutan setiap tahun
BalasHapusBanyak yang sudah berinvestasi tapi motivasinya masih keliru: mau cuan INSTAN. Iya, memang orang berinvestasi untuk mencari keuntungan, tapi itu butuh proses. Apalagi investasi jangka menengah atau panjang seperti obligasi, reksa dana campuran, atau saham.
BalasHapusSeriuss, aku taunya wakaf emang untuk sarana pendidikan, sama tanah makam aja...
BalasHapusTerimakasih telah membuka wawasan,, ternyata wakaf juga bisa berkelanjutan..
Wah ini program yang bagus banget dari Dompet Dhuafa. Tak ada alasan untuk tak berbagi ya. Dompet Dhuafa memudahkannya. Termasuk untuk anak-anak milenial. Yang penting semua tujuannya sama, untuk kebaikan
BalasHapusBanyak banget manfaat wakaf ya mba, namun memang selama ini wakaf identik sama pembangunan masjid, sekolah dan pembebasan tanah. Padahal sebenarnya cakupannya luas banget
BalasHapusKeren ini sasarannya kaum milenial, dan alhamdulillahnya bisa dimulai dengan sepuluh ribu sehingga memudahkan siapapun utk berwakaf. Semoga kolaborasi baik seperti ini terus berlanjut dan makin banyak milenial yg ikut serta
BalasHapusKolaborasinya terbilang unik nih..
BalasHapusAntara untuk berwakaf dengan dompat dhuafa sekaligus berinvestasi dan mendapatkan manfaatnya untuk jangka panjang. Wakaf investasi akhirat, sedangkan saham adalah wujud investasi nyata untuk terus mengembangkan dana wakaf yang sudah ada.