Sebuah kalimat yang berbunyi "seorang ibu tidak boleh sakit" itu memang benar adanya, sebab jika sakit, tak hanya urusan rumah tangga yang terganggu namun urusan makan anak juga ikut terganggu, seperti beberapa hari yang lalu, saya sempat demam disertai batuk dan flu selama hampir satu minggu, karena tidak bisa bangun dari tempat tidur, sarapan suami dan anak-anak akhirnya harus beli diluar plus saya juga absen membuat bekal sekolah untuk anak-anak selama beberapa hari.
Sesungguhnya saya merasa sedih dan tidak rela membiarkan suami dan anak-anak membeli jajanan diluar sana karena kita tidak yakin akan kebersihannya, bagaimana cara mengolahnya dan apakah aman dari bahan pengawet yang berbahaya bagi tubuh, oleh karena itu setelah berangsur pulih, saya kembali memasak untuk keluarga termasuk menyiapkan bekal sehat agar anak-anak tidak perlu jajan sembarangan apalagi sampai membeli jajajan tidak sehat.
Dari berita yang beredar di media sosial, banyak jajanan di sekolah yang akhir-akhir ini meresahkan para orangtua seperti jajanan viral yang pernah menyebabkan seorang anak keracunan, atau terkena penyakit Diabetes akibat mengkonsumsi makanan yang terlalu manis. Dari kasus tersebut tugas kita sebagai orangtua adalah selalu waspada dengan jajajan yang dibeli oleh anak-anak kita serta mengedukasi dengan baik. Selain dikemas dengan menarik dan murah, biasanya ciri-ciri jajanan tidak sehat adalah jajanan yang mengandung banyak gula, garam, atau lemak, aditif seperti pengawet, pewarna, dan aditif lainnya serta kurang higienis yang dapat memengaruhi bau, rasa, dan teksturnya.
Kekhawatiran akan maraknya jajanan tidak sehat ini tak hanya dirasakan oleh para orangtua saja, namun seorang anak muda asal Gresik, Jawa Timur yaitu Dharma Sucipto ikut merasakan kekhawatiran yang sangat besar akan bahaya jajanan sehat bagi anak bangsa dikemudian hari, sehingga terketuklah hatinya untuk berkarya dan berkontribusi menciptakan jajanan sehat bagi lingkungan sekitarnya.
Latar Belakang Gagasan Jajanan Sehat
Maraknya jajanan viral namun tidak semuanya baik untuk kesehatan menggugah hati Dharma Sucipto, ditambah lagi pada tahun 2011, Dharma harus kehilangan neneknya akibat pola makan yang tidak sehat dan menyebabkan Diabetes, kemudian Dharma juga melihat banyak teman- temannya yang mengonsumsi jajanan tak sehat seperti fast food, junkfood, minuman manis dengan pemanis buatan yang sangat berisiko bagi kesehatan.
Berbekal hal-hal tersebut, anak muda yang merupakan alumnus alumnus SMA 1 Driyorejo, Gresik, Jawa Timur tersebut mulai memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitarnya serta memberikan pemahamaman tentang jajanan sehat yang baik untuk dikonsumsi. Selain di lingkungan, Dharma juga melakukan aksinya di sekolahnya, ia melakukan promosi jajanan sehat dan membuat kreasi jajanan sehat bersama teman-temannya yang tergabung dalam Divisi Pertanian Organik Unit Ekstrakulikuler Go Green Smandry (GGS) SMA 1 Driyorejo. Nah, apa saja sih jenis kreasi jajanan sehat ala Dharma Sucipto dan teman-temannya? Yuk kita simak bersama
Small Farming Food Society & Jajanan Sehat Ala Dharma Sucipto
Sejak Dharma tergabung dalam Divisi Pertanian Organik Unit Ekstrakulikuler Go Green Smandry (GGS) SMA 1 Driyorejo. Dia dan teman-temannya mengolah lahan milik sekolah sebesar 10 x 8 m2. Lahan tersebut biasa ditanami umbi-umbian atau kacang-kacangan, kemudian Dharma dan teman-temannya menambahkan beberapa tanaman lain seperti jagung dan singkong, hasil dari lahan tersebut kemudian dia gunakan sebagai bahan utama panganan tradisional. Gerakan yang dia mulai itu kemudian diberi nama Small Farming Food Society.
Bersama teman-temannya, usaha Dharma tersebut telah menghasilkan 20 menu makanan dan minuman. Dari lingkungan terkecil itu, Dharma mulai mempromosikan jajanan sehat di sekolah-sekolah lainnya. Buat yang penasaran akan menu jajanan sehat yang Dharma jual adalah suju (susu jagung), sijanis (serabi jagung manis), puding jagung, ketela tempel, lomet isi pisang, nagasari, kunyit asem, pentol ketela, roti selai rosela, dodol labu. Selain itu ada juga selai rosela, selai ketela, dan selai ubi.
Semua jajanan tersebut tanpa menggunakan pewarna, pengawet dan pemanis buatan. Kemasannya juga tidak menggunakan plastik. Demikian juga minuman yang dikemas menggunakan botol kaca. Berkat gerakan jajanan sehat tersebut Dharma mendapat penghargaan Astra SATU Indonesia Awards kategori lingkungan di tahun 2012 karena semua yang dia lakukan bukan semata-mata mencari keuntungan tetapi lebih kepada kepedulian akan kesehatan para siswa-siswi di sekolah dengan menyediakan jajanan sehatnya demi terwujudnya Generasi Emas Indonesia yang sehat, cerdas dan maju.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Terimakasih telah berkunjung ke www.indrifairy.com
Jangan lupa tinggalkan komentar ^_^